Beberapa diantaranya diperkirakan bakal terjadi puluhan tahun kedepan. Tapi sebagian lagi bahkan sudah tejadi sejak beberapa tahun lalu.
Apa saja bencana mematikan yang ditimbulkan oleh Global Warming :
1.Permukaan Laut Naik
Indonesia, Amerika, dan Bangladesh adalah beberapa negara yang paling terancam. Pasalnya suhu yang tinggi mencairkan gunung es dan bikin volume air laut meningkat drastis. Para ilmuwan memperkirakan bahwa tahun 2100 nanti, permukaan laut bakal bertambah tinggi sekitar 6 meter. Akibatnya daerah-daerah pinggir pantai bahkan pulau pulau kecil, bisa tenggelam dan jadi bagian dari dasar laut.
2.Glasier Menciut.
Glasier adalah "daratan" yang terbuat dari es. Glasier bakal ikut meleleh dan menciut seiring dengan bertambahnya suhu bumi.
Dibandingkan seratus tahun lalu, luas permukaan glasier di Montana Glacier National Park, sudah berkurang 76 persen. Surat kabar The Washington Post juga melaporkan bahwa glasier Himalaya, yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus menyediakan irigasi dan suplai air minum untuk 500 juta penduduk, menyusut 30 meter per tahun.
3.Gelombang Panas.
Tahun 2003 lalu, Eropa diserang gelombang panas alias head wave, yang menewaskan sekitar 35 ribu orang. Mengejutkan tapi bencana itu sudah diperkirakan ratusan tahun yang lalu, tepatnya tahun 1900 oleh para ilmuwan waktu itu.
Gelombang panas emang udah pernah beberapa kali terjadi didunia. Cuma belakangan ini makin sering terjadi dan diperkirakan 40 tahun lagi, frekuensinya akan mencapai seratus kali lipat.
4.Banjir dan Badai
Banjir dan badai memang bisa terjadi karena kehendak alam, alias natural cause. Tapi suhu air yang menghangat akibat global warming ternyata mendukung terjadinya badai yang jauh lebih kuat dan besar.
Beberapa tahun belakangan ini, negara-negara di Eropa dan Amerika sudah mengalami begitu banyak badai dibandingkan abad sebelumnya. Bukan cuma badai biasa, namun badai yang mematikan yang masuk kategori 4 dan 5.
5.Kekeringan
Afrika, India, Pakistan dan daerah-daerah "kering" lainnya bakal menderita kekeringan lebih parah. Air akan makin sulit didapat dan tanah nggak bisa ditanami apa-apa lagi, hingga suplai makanan berkurang drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara Afrika akan turun 50 persen di tahun 2020, dan tingkat kekeringan di dunia mencapai 66 persen.
6.Penyakit Merajalela.
Malaria, demam berdarah, kutu air dan segambreng penyakit yang dulu cuma dianggap sebagai "penyakit negara tropis", nanti bisa menyebar ke berbagai negara termasuk Eropa yang dikenal dingin. Penyebabnya apalagi kalau bukan bajir atau kekeringan yang mengundang banyak hewan pembawa penyakit bersarang disungai.
7.Perekonomian Kacau
Ladang tani, perkebunan, dan pabrik-pabrik yang biasanya menghasilkan, akan musnah oleh banjir atau kekeringan. Pemasukan dari sektor pariwisata juga bakal merosot. Padahal pemerintah membutuhkan uang banyak untuk membangun kembali wilayah yang terkena bencana, membantu para korban dan menanggulangi penyakit yang mewabah.
Penduduk akan dibuat makin menderita karena stok bahan pangan dan kebutuhan
8.Perang dan Konflik
Negara yang kekurangan air dan bahan pangan kemungkinan akan mengalami panik dan berbah menjadi agresif. Lalu bukan nggak mungkin mereka saling berebut bahan makan dan lahan yang belum rusak. Beberapa ahli militer di Amerika malah berpendapat bahwa konflik yang terjadi di Darfur, Sudan beberapa waktu lalu adalah akibat dari Global Warming yang membuat daerah ini kekeringan.
9.Makhluk Hidup Punah
Sebanyak 30 persen makhluk hidup yang ada sekarang bakal musnah di tahun 2050 kalau temperatur bumi terus naik. Spesies yang punah ini kebayakan yang habitatnya ditempat dingin. Hewan-hewan laut juga diperkirakan banyak yang tidak bisa bertahan setelah suhu air laut menghangat. Kalau tumbuhan dan hewan sudah makin berkurang, jelas manusia akhirnya terancam karena kekuranag bahan makanan.
10.Ekosistem Hancur
Perubahan iklim yang terjadi akibat Global Warming akan menghacurkan seluruh bagian bumi, tanpa ada yang terlewati. Setelah sebagian makhluk dibumi akibat bencana kekeringan, banjir, badai atau ditenggelamkan air laut, makhluk hidup yang tersisa juga bakal mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Penyebabnya adalah meningkatnya produksi karbon dioksida yang bakal meracuni sumber air , sumber energi dan bahan makanan, obat-obatan, dan semua hal yang kita butuhkan untuk survive.